TOKYO, iNews.id - Sebagai bagian dari peringatan turun takhta Kaisar Jepang pada Selasa (30/4/2019) dan perayaan “Minggu Emas” pada Mei, para karyawan Jepang mendapat libur panjang spesial selama 10 hari. Sesuatu yang jarang terjadi di Jepang.
Namun, di negara yang terkenal dengan budaya kerja keras, tak semua pekerja menyambut gembira hari libur ekstra itu.
"Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana mengisi waktu ketika kami tiba-tiba dapat 10 hari libur," kata Seishu Sato, pekerja di sektor keuangan berusia 31 tahun, seperti dilaporkan AFP.
"Kalau Anda ingin bepergian, di mana-mana pasti padat pengunjung dan biaya-biaya perjalanan sudah naik. Saya mungkin tinggal di rumah orangtua saya saja," katanya.
Survei oleh harian Asahi Shimbun menunjukkan, sebanyak 45 persen warga Jepang tidak senang dengan libur panjang tersebut. Hanya 35 persen yang mengatakan merasa senang.