SEOUL, iNews.id - Negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) berselisih pendapat dalam menyelaraskan deklarasi akhir KTT. Meski demikian mereka bisa menyepakati hasil substantif dalam pertemuan tingka tinggi yang berlangsung di Gyeongju tersebut.
Salah satu perdebatan yang hangat adalah soal perang Rusia dan Ukraina. Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, beberapa negara yang tidak bersahabat dengan negaranya berusaha memasukkan isu Ukraina ke dalam deklarasi akhir KTT APEC, namun gagal.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengatakan, penuntasan naskah final tertunda sampai Sabtu (1/11/2025) pagi waktu setempat.
"Seperti yang Anda ketahui, Deklarasi Gyeongju akhirnya disepakati pagi ini. Pengerjaan naskah final ditunda hingga pukul 07.30. Ada ketidaksepakatan dalam penyelarasan kata-kata, dan upaya penyelesaiannya sedang berlangsung," kata Lee.
Dia memastikan semua negara anggota mencapai kesepakatan dan mencapai hasil yang benar-benar substantif terkait arah yang harus ditempuh oleh kawasan Asia-Pasifik serta seluruh dunia.
Menurut Deklarasi Gyeongju, para pemimpin APEC sepakat mendiversifikasi sumber energi, mengakui pentingnya gas alam dan LNG, serta menciptakan kondisi untuk memastikan asal energi yang digunakan.