Dua orang saksi yang tinggal di lingkungan tersebut, Debra dan Gregory Welch mengatakan kawasan itu biasanya tenang dan damai.
"Ini pasti akan mengganggu sekali, terlebih lagi jika insiden ini terkait dengan faktor anti-Asia dan kaitannya dengan penyebab pandemi covid-19," kata Welch, dikutip dari New York Times, Rabu (17/3/2021).
Rita Barron (47), pemilik Butik Gabby di sebelah salah satu panti pijat mengatakan dia mendengar suara-suara melalui dinding yang terdengar seperti tepuk tangan namun suasana berubah ketika para perempuan berteriak. Dia menelepon 911 dan tak lama setelah itu melihat jasad korban dibawa polisi.
Belum diketahui motif pembunuhan tersebut meskipun polisi Atlanta awalnya menerima laporan penembakan itu terkait dengan aksi perampokan. Polisi juga belum menjelaskan jenis senjata apa yang digunakan tersangka dalam penembakan itu.
Meskipun belum jelas apakah ada motivasi rasial dalam penembakan tersebut, organisasi Stop AAPI Hate menyebut penembakan itu sebagai tragedi yang memilukan bagi keluarga korban maupun orang Asia-Amerika. Kejadian itu bertepatan dengan lonjakan kekerasan terhadap keturunan Asia yang marak terjadi di AS.