Para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan, menghancurkan kaca-kaca toko, mengobarkan api dan melempari polisi dengan batu, yang kemudian membalasnya dengan gas air mata, granat kejut, dan meriam air.
Sebagai perbandingan, sejumlah unjuk rasa lain di tempat lain di Prancis pada umumnya berlangsung damai.
Hingga Sabtu malam, polisi mengatakan setidaknya 224 orang ditangkap di Paris. Sedikitnya 80 orang cedera, termasuk polisi anti huru-hara.
Para demonstran turun ke jalan-jalan karena frustasi dengan kenaikan pajak, khususnya pajak bahan bakar minyak (BBM), dan kepemimpinan Presiden Emannuel Macron.
Banyak demonstran yang mengenakan rompi berwarna kuning terang, yang biasanya disimpan para pengemudi di Prancis di dalam mobil mereka. Demonstrasi ini kemudian dikenal sebagai demonstran “jaket kuning.”