Setelah menyelesaikan aksinya dan merapikan spanduk, para demonstran dibawa polisi sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Juru bicara kubu oposisi Australia James Paterson mengecam demonstrasi tersebut.
“Ini adalah pelanggaran serius terhadap keamanan Parlemen. Bangunan itu didesain dengan biaya besar untuk mencegah serangan seperti ini. Harus diselidiki,” kata Paterson, dalam sebuah postingan di media sosial X.
Sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober, demonstrasi pro-Palestina berlangsung di berbagai lokasi, termasuk kota-kota besar dan kampus.
Namun sikap pemerintah sepertinya bertentangan dengan pemerintah. Partai Buruh yang berkuasa memberhentikan tanpa batas waktu Muslimah senator, Fatima Payman, pada Senin lalu. Dia memberikan suara dukungan untuk mosi mendukung pembentukan negara Palestina.
Australia saat ini tidak mengakui negara Palestina, meski Menteri Luar Negeri Penny Wong pada Mei lalu mengatakan negaranya bisa saja mengakui sebelum proses perdamaian formal antara Israel dan Palestina selesai.