Di kota paling timur Rusia, Vladivostok, tempat protes dimulai pada pukul 09.00 WIB, polisi mencegah pengunjuk rasa mengakses pusat kota. Aparat juga memaksa mereka untuk pindah ke tepi laut dan perairan Teluk Amur yang beku.
Rekaman video menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan “Putin maling!” saat mereka bergandengan tangan dan berbaris di atas es tatkala suhu udara mencapai sekitar minus 13 derajat Celsius (8,6 derajat Fahrenheit).
Di Tomsk, sebuah kota wilayah Siberia yang dulu pernah dikunjungi Navalny, para demonstran berkumpul di depan aula konser dan meneriakkan “Lepaskan dia!”. Mereka meneriakkan kalimat itu sambil mengangkat bendera Rusia.
OVD-Info melaporkan, dalam aksi hari ini, polisi telah menahan 519 orang, termasuk lebih dari seratusan orang di Vladivostok.
Sementara, puluhan orang di Kota Yakutsk, Siberia Timur, juga turun ke jalan. Padahal, suhu di kota itu mencapai minus 42 derajat Celsius (minus 44 derajat F).
“Ini adalah pertama kalinya saya ikut berunjuk rasa. Saya hanya muak dengan pelanggaran hukum terang-terangan yang dilakukan pihak berwenang,” kata Ivan, seorang pendemo yang menolak memberikan nama belakangnya kepada Reuters.