YANGON, iNews.id - Pasukan keamanan Myanmar kembali bentrok dengan demonstran penentang kudeta di Yangon, Sabtu (6/3/2021) malam sambil melepaskan tembakan gas air mata serta granat kejut.
Unjuk rasa di Myanmar berlangsung hingga malam hari di beberapa distrik Kota Yangon, termasuk, Sanchaung. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa.
Warga mengatakan tentara dan polisi terus bergerak di beberapa distrik sambil melepaskan tembakan. Petugas juga mendatangi rumah-rumah warga untuk menangkapi demonstran.
Mereka menangkap sedikitnya tiga orang tanpas alasan di daerah Kyauktada.
"Mereka mengambil ayah dan kakak laki-laki saya. Apakah tidak ada yang akan membantu kami? Bawa kami juga jika Anda ingin mengambil mereka," teriak seorang perempuan kepada petugas, dikutip dari Reuters, Minggu (7/3/2021).
Seorang anggota parlemen Sithu Maung mengatakan, pasukan keamanan juga mencari pengacara yang bekerja untuk partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), namun tidak menemukannya.
Sejauh ini pasukan keamanan Myanmar telah menangkap lebih dari 1.500 orang sejak kudeta menggulingkan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, berdasarkan data Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Asosiasi dan PBB juga mengungkap lebih dari 50 demonstran tewas.