JAKARTA, iNews.id - Harga minyak sawit yang terus naik menciptakan peluang bagi negara produsen seperti Indonesia serta Malaysia. Meski begitu, upaya mempromosikan minyak sawit yang berkelanjutan harus tetap dikampanyekan dalam melawan sentimen negatif yang meningkat.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pertemuan Tingkat Menteri atau Ministerial Meeting (MM) Ke-9 Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), di Jakata, Sabtu (4/12/2021).
Selain Menko Airlangga, hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Zuraida Kamarudin. pertemuan juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kolombia, Rodolfo Enrique Zea Navarro; Menteri Pertanian dan Peternakan Papua Nugini, John Simon; Wakil Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras, David Ernesto Wainwright; dan High Commissioner Ghana untuk Malaysia Akua Sekyia Ahenkora.
Selain Indonesia dan Malaysia, empat negara tersebut merupakan 'negara observer'. Kolombia, Ghana, Honduras, dan Papua Nugini akan menjadi anggota penuh Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) pada Mei 2022.
"Pertemuan Tingkat Menteri ke-9 CPOC adalah kesempatan penting bagi CPOPC untuk mewujudkan visi bersama dalam mencapai tujuan sebagai negara produsen kelapa sawit di masa depan," kata Menko.