Bechtold menduga ada beberapa cara lalat itu bisa sampai ke perut pria tersebut. Yang pertama adalah lewat konsumsi (masuk melalui mulut). Sementara “teori” lainnya yaitu lalat itu memasuki rektum lewat anus. Namun, Bechtold dan timnya masih tidak yakin bagaimana lalat itu bisa masuk ke usus besar yang melintang.
Dia menuturkan, jika lalat memang masuk melalui mulut pria tersebut, hewan itu kemungkinan besar akan terdegradasi atau terlumat oleh enzim pencernaan bagian atas dan asam lambung. Namun faktanya, lalat tersebut ditemukan masih utuh. “Sehingga hipotesis ini kecil kemungkinannya,” ujarnya.
“(Sementara) kalau dari bawah (lewat anus), pasti ada lubang yang dibuat cukup panjang agar lalat bisa terbang tanpa terdeteksi ke dalam usus besar dan entah bagaimana berhasil mencapai bagian tengah usus besar tanpa cahaya di usus besar yang sangat melengkung. Jadi, ini tidak mungkin juga,” ujar Bechtold.
Dalam kasus yang jarang terjadi, lalat dan larvanya diketahui menyerang usus manusia dalam suatu kondisi yang disebut myiasis usus. Namun, untuk sampai pada keadaan semacam itu, seseorang harus memakan makanan yang mengandung telur dan larva lalat. Dan jarang sekali telur tersebut dapat bertahan dari asam lambung dan menetas, kemudian tumbuh di dalam tubuh, menurut National Library of Medicine.