“Saya sudah tinggal di tiga benua sekarang. Saya punya teman baik dari komunitas Afrika, yang juga warga Amerika keturunan, dan Anda melihat perbedaan mencolok bagaimana mereka diperlakukan," kata Natalie Bin (28), salah seorang penyelenggara, dikutip dari Reuters, Senin (8/6/2020).
"Setiap orang memiliki harapan, setiap orang memiliki impian, setiap orang berdarah merah, Anda tahu. Ini gila, masih ada kejadian seperti ini di tahun 2020, padahal pada 1963, saat itu Martin Luther King menyampaikan pidato kebebasannya,” ujarnya, menambahkan.
Demonstrasi juga ditandai dengan mengheningkan cipta selama 8 menit dan 46 detik, waktu saat Floyd dibekuk.