Di sisi lain, kata dia, "Moskow mengharapkan dapat membangun hubungan yang konstruktif dengan Washington."
AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia mulai akhir Agustus 2018 berkaitan dengan ekspor elektronik dan produk berteknologi.
"Sanksi itu sebagai tanggapan atas penggunaan zat kimia pelumpuh saraf 'Novichok' dalam upaya membunuh warga negara Inggris, Sergei Skripal," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Heather Nauert, kemarin.
Tujuannya, kata Nauert, untuk menghukum pemerintahan Presiden Vladimir Putin karena menggunakan senjata kimia atau biologi yang melanggar hukum internasional.
Kemlu menyatakan sanksi yang lebih keras akan menyusul dalam 90 hari jika Rusia gagal memberikan jaminan mereka tidak akan menggunakan senjata kimia lagi dan memungkinkan adanya pemeriksaan oleh PBB.
Rusia berkali-kali membantah keras terlibat dalam serangan itu.