SRINAGAR, iNews.id - Membangunkan orang-orang untuk sahur ternyata tidak hanya menjadi tradisi masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan. Hal serupa juga menjadi kegiatan yang selalu dilakukan masyarakat Muslim di Kashmir hingga saat ini, Ramadan 2021 atau 1442 Hijriah.
Setiap menjelang waktu sahur, mereka yang dijuluki “Sahar Khan” atau “Drummer Ramadan” selalu menjalankan tugasnya membangunkan penduduk yang masih tertidur. Saat langit masih gelap dan jalanan kosong,
Sahar Khan berjalan di sekitar jalan dengan menabuh genderang yang menghasilkan suara musik keras dengan irama pukulan serta lagu yang khas.
Tak hanya membangunkan orang-orang untuk makan sahur, tetapi juga untuk melakukan ibadah lainnya. Menjadi Sahar Khan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena harus bangun dini hari dan berjalan ke setiap sudut untuk memastikan semua orang di daerah tersebut bangun sebelum fajar.
Sebagian besar Sahar Khan akan tidur pada siang hari untuk mengimbangi jam tidur mereka yang terpakai untuk bertugas di malam hari. Hal itulah yang selalu dirasakan oleh Farooq Ahmad, yang melakukan pekerjaan mulia tersebut selama 20 tahun terakhir.
“Namun saya sempat berhenti menjadi Sahar Khan pada tahun 90-an, karena takut akan keamanan. Saat itu banyak yang tidak berani keluar saat jam malam. Tetapi, setelah situasi kembali normal, saya dan rekan lainnya kembali bekerja, dan sejak itu terus berlanjut hingga saat ini,” ujar Farooq kepada Rising Kashmir, Selasa (13/4/2021).
Tradisi membangunkan penduduk untuk sahur dengan memukul genderang sudah menjadi tradisi berabad-abad di Kashmir, meskipun cuaca setiap tahun berubah-ubah dan keadaan lain yang tidak dapat dihindari.