ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali membela keputusan negaranya membeli rudal sistem pertahanan S-400 dari Rusia. Dia menegaskan pengiriman rudal S-400 merupakan urusan dalam negeri Turki.
Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) mengecam keras pembelian rudal S-400 oleh Turki karena bisa membahayakan sistem persenjataan negara-negara NATO. AS bahkan mengeluarkan Turki dari program pengadaan jet tempur siluman F-35 disertai dengan menjatuhkan sanksi kepada individu serta entitas perusahahaan pertahanan negara itu.
“Kesepakatan untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Ankara merupakan langkah penting dalam mengembangkan kerja sama antara Turki dan Rusia. Pengiriman ini adalah urusan dalam negeri Turki," kata Erdogan, dalam pertemuan dengan kelompok pemuda Turki di Trabzon, dikutip dari Sputnik, Rabu (2/2/2022).
Dia kembali menegaskan sistem pertahanan udara Rusia sangat penting bagi Turki dalam menghadapi ancaman serangan. Lebih lanjut dia menegaskan pembelian rudal S-400 tak akan merugikan NATO.
"Ini adalah keputusan kami. Kami membuat keputusan ini, setuju dengan Rusia. Dari sudut pandang NATO, langkah ini tidak memberikan makna negatif," tuturnya.
Rusia dan Turki menyepakati kontrak pengaraan empat batalyon sistem pertahanan udara S-400 senilai 2,5 miliar dolar AS pada 2017. Pengiriman tahap pertama dilakukan pada musim panas dan musim gugur 2019.
Dalam kontrak tersebut juga berisi peluang untuk pengiriman set selanjutnya. Pada akhir Agustus 2021, Erdogan mengatakan dia memutuskan menambah lagi resimen S-400 kedua dari Rusia.