Gedung Putih pada Jumat pekan lalu mengunggah gambar rekayasa memperlihatkan Trump memakai jubah putih kepausan yang disebut cassock serta topi yang dikenal sebagai mitra, dengan salib besar tergantung di leher.
Postingan di media sosial tersebut menuai kecaman keras sejumlah umat Katolik dengan menganggap tidak pantas.
"Tidak lucu. Foto yang dibuat dengan AI diunggah oleh Presiden AS sendiri, beberapa hari setelah dia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus dan saat dunia Katolik masih berduka. Dengan segala hormat kepada kantor presiden dan kepada rakyat Amerika, kami ingin dia tahu bahwa foto itu tidak lucu," kata seorang kardinal dari Filipina di Facebook.
Konferensi Katolik Negara Bagian New York ikut mengomentari posting-an tersebut dengan menyatakan tidak lucu.
"Kita baru saja memakamkan Paus Fransiskus terkasih dan para kardinal akan mengikuti konklaf khidmat untuk memilih penerus baru Santo Petrus. Jangan ejek kami," bunyi pernyataan.