Dia hanya menekankan pertemuan itu akan dilakukan di tempat bersejarah, yang apabila benar-benar terjadi, makan akan menjadi pertemuan pertama antara pemimpin AS dan Korut.
Sebelumnya Trump juga sudah menyebut bahwa dia mengharapkan pertemuan itu berlangsung dalam tiga atau empat pekan mendatang.
Rencana pertemuan Trump dan Kim sudah dirancang lewat kunjungan rahasia Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Pyongnyang beberapa waktu lalu sebagai kepala CIA. Kunjungannya itu khusus untuk bertemu dengan Kim.
Namun demikian, lokasi persis pertemuan bersejarah itu belum terkonfirmasi. Trump dalam cuitannya menyebut beberapa lokasi yang dipertimbangkan antara lain Ulan Bator, yakni ibu kota Mongolia, dan Singapura.
Bagaimanapun, pertemuan di Gedung Perdamaian merupakan opsi yang paling memungkinkan untuk Kim yang jarang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Baru sebulan lalu dia melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertamanya kalinya sebagai seorang pemimpin, yaitu ke China. Dia berkunjung menggunakan kereta api antipeluru yang memiliki kecepatan maksimum hanya 37 mil per jam.
Dengan menggelar pertemuan di perbatasan, Korut tentu tidak perlu menyewa pesawat, karena sejumlah laporan menyebutkan armada pesawat milik Korut termasuk tua dan tidak akan mampu melakukan penerbangan jauh.