WASHINGTON, iNews.id - Dinas Rahasia selaku pasukan pengawal kepresidenan (paspampres) Amerika Serikat (AS) sudah mengetahui serta mendapat peringatan sebelum Donald Trump ditembak pada Sabtu (13/7/2024). Hal itu terungkap dari pengarahan Dinas Rahasia kepada Senat pada Rabu (17/7/2024).
Personel keamanan mendeteksi sosok mencurigakan di sekitar area kampanye Trump di Butler, Pennsylvania, yang kemudian teridentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks (20). Bahkan Crooks secara terang-terangan membawa senjata api.
Status Crooks sudah ditetapkan sebagai ancaman sebelum Trump naik panggung sekitar pukul 18.15 waktu setempat. Sebenarnya para agen Dinas Rahasia bisa saja meminta Trump untuk membatalkan pidato, setidaknya sampai Crooks diamankan.
Senator Wyoming John Barrasso mengatakan kepada Fox News, Dinas Rahasia bahkan telah mengidentifikasi Crooks sebagai sosok mencurigakan lebih dari 1 jam sebelum penembakan.
“Dia teridentifikasi sebagai sosok yang mencurigakan karena (membawa) alat pengintai dan tas ransel. Ini terjadi lebih dari 1 jam sebelum penembakan benar-benar terjadi,” kata Barrasso, dikutip Kamis (18/7/2024).