TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengizinkan sekitar 200 anggota Hamas masuk Jalur Gaza melalui pintu perbatasan Rafah. Kantor perdana menteri menepis laporan media Israel yang sebelumnya menyebutkan Netanyahu akan membuka pintu perbatasan bagi para pejabat Hamas dari Mesir.
"Perdana Menteri melanjutkan sikap tegasnya untuk melucuti senjata Hamas dan mendemiliterisasi Jalur Gaza sambil menggagalkan ancaman teroris terhadap pasukan kita," bunyi pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (4/11/2025).
Sebelumnya media Israel melaporkan, pemerintah negara Yahudi itu mungkin menyetujui perjalanan aman para pejuang Hamas jika mereka setuju untuk meletakkan senjata. Selain itu Hamas juga harus meyerahkan seluruh jenazah para sandera Israel.
Laporan mengungkap, negara-negara mediator negosiasi gencatan senjata telah membahas kemungkinan evakuasi para pejuang menggunakan kendaraan Palang Merah Internasional melalui koridor tertentu.
Laporan tersebut menuai kritik tajam dari anggota pemerintah, salah satunya dari menteri radikal Bezalel Smotrich.