"Bangsa kami putus asa menemukan pemimpin-pemimpin yang bisa menyatukan kami dan membawa keluar dari krisis ini. Tetapi, momen terpenting dari kepemimpinannya adalah Donald Trump tidak menawarkan apapun."
"Faktanya adalah, Donald Trump meninggalkan negara kita tidak siap dan tidak terlindungi menghadapi krisis publik terburuk dalam sejarah. Dan kami harus membayar konsekuensinya setiap hari."
"Antara Virus Corona dan krisis ekonomi, ini adalah waktu yang sulit bagi negara kita. Saya tahu, tetapi saya sangat percaya hari terbaik sudah menanti di depan. Bersama, kita akan keluar dari krisis ini dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya."
Kicauan Biden disinyalir sebagai respons atas pernyataan Trump saat kampanye terbuka di Ohio pada Jumat (7/8/2020) kemarin. Dalam pidato kampanyenya, Trump menyebut kebijakan Joe Biden bersifat radikal kiri, pro-China, mengambil hak senjata api, serta tidak berlandaskan agama.
"Kebijakan Joe Biden menempatkan China pertama dan Amerika kedua," kata Trump dikutip dari AP News.
"Dia mengikuti agenda radikal kiri untuk menyita senjata api, menghancurkan Amandemen Kedua, tidak ada agama, tidak ada apa-apa. Dia melukai Injil, menyakiti Tuhan, melawan Tuhan, dan dia menghancurkan energi kita," lanjutnya.
Meskipun sempat muncul usulan dari Trump untuk mengundur pelaksanaan pilpres AS, anggota Kongres memastikan pesta demokrasi tersebut akan tetap berlangsung pada Selasa 3 November 2020.