Namun, pejabat Taliban mengatakan bahwa para tahanan ditahan karena menyebarkan dan mempromosikan agama Kristen di negara yang sebagian besar penduduknya Muslim.
Juru bicara pemerintah, Abdul Wahid Hamas, melaporkan bahwa beberapa perempuan juga ikut ditahan.
Organisasi ini mengirimkan surat kepada Kementerian Ekonomi, tempat mereka terdaftar sebagai organisasi non-pemerintah, dan bekerja dengan PBB.
Organisasi nirlaba ini telah beroperasi di Afghanistan selama hampir 60 tahun dan merupakan organisasi berbasis Kristen yang bekerja untuk meningkatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan pembangunan masyarakat.