Beberapa dokumen diberi tanda “NOFORN”, artinya tidak dapat diberikan kepada warga negara asing.
Pada Minggu(9/4/2023), dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak mengesampingkan bahwa dokumen tersebut mungkin telah direkayasa untuk menyesatkan penyelidik mengenai asalnya. Dugaan lainnya, rekayasa itu dilakukan untuk menyebarkan informasi palsu yang dapat membahayakan kepentingan keamanan AS.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, Pentagon mengatakan sedang meninjau validitas dokumen yang difoto dan tampaknya berisi materi sensitif dan sangat rahasia itu. Pentagon telah merujuk masalah tersebut ke Departemen Kehakiman AS, yang telah membuka penyelidikan kriminal atas kasus tersebut.
Salah satu dokumen, tertanggal 23 Februari dan bertanda “Rahasia”, menguraikan secara perinci bagaimana sistem pertahanan udara S-300 Ukraina akan habis pada 2 Mei dengan tingkat penggunaan saat ini.
Informasi yang dijaga ketat seperti itu bisa sangat berguna bagi pasukan Rusia. Sementara Ukraina mengatakan presiden dan pejabat keamanannya bertemu pada Jumat lalu untuk membahas cara mencegah kebocoran dokumen.