SEOUL, iNews.id - Korea Selatan (Korsel) berencana untuk membahas dampak kebocoran beberapa dokumen rahasia militer Pentagon dengan Amerika Serikat (AS).
Pejabat kepresidenan Korsel pada Minggu (9/4/2023) menolak mengonfirmasi rincian dari dokumen yang bocor. Namun yang pasti, pemerintah akan meninjau preseden dan kasus yang melibatkan negara lain.
Korsel telah menandatangani kesepakatan besar untuk menyediakan ratusan tank, pesawat, dan senjata lainnya kepada anggota NATO, Polandia, sejak Rusia menginvasi Ukraina. Namun Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan, undang-undang Korsel yang melarang pasokan senjata ke negara-negara yang terlibat konflik, mempersulit pengiriman senjata ke Ukraina.
Pejabat yang tak menyebut nama tersebut mengatakan tidak ada perubahan pada kebijakan Korsel. Sementara Presiden Yoon dijadwalkan bertemu dengan Joe Biden pada 26 April selama kunjungan kenegaraan ke Washington.
Beberapa dokumen rahasia militer AS baru-baru ini diposting di media sosial yang menyediakan gambaran sebagian dari perang di Ukraina selama sebulan. Tiga pejabat AS mengatakan Rusia atau elemen pro-Rusia kemungkinan besar berada di balik kebocoran tersebut.