MOSKOW, iNews.id - Rusia menyalahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di balik penembakan Donald Trump saat kampanye Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). Trump menderita luka ringan di telinga kanan akibat terkena peluru dan satu orang peserta kampanye tewas.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pihaknya tidak yakin pemerintah AS berada di balik percobaan pembunuhan itu. Meski demikian, pemerintahan Biden menciptakan suasana yang memicu serangan itu terjadi.
“Kami tidak yakin bahwa upaya untuk melenyapkan dan membunuh Trump diorganisasi oleh pihak berwenang. Namun suasana di sekitar capres Trump telah memprovokasi apa yang dihadapi Amerika saat ini," tutur Peskov, dikutip dari Reuters, Minggu (14/7/2024).
Peskov menegaskan Rusia mengutuk segala bentuk kekerasan selama tahun politik yang sedang berlangsung di AS, 4 bulan menjelang Pilpres AS. Upaya untuk menyingkirkan Trump dari panggung politik sudah kentara sebelumnya, yakni kasus hukum yang menjeratnya.
“Setelah berbagai upaya untuk menyingkirkan kandidat Trump dari arena politik, dengan menggunakan alat hukum utama, pengadilan, jaksa, serta upaya untuk mendiskreditkan dan mengompromikan kandidat tersebut secara politik, jelas bagi para pengamat bahwa nyawanya (Trump) dalam bahaya,” kata Peskov.