“Tidak, saya tidak berpikir begitu (mereka menolak). Saya adalah seseorang yang percaya pada iman, terlepas dari apa pun keyakinan Anda. Tapi politisi kita tampaknya memperlakukan agama yang berbeda dengan sangat berbeda,” ucapnya.
Organisasi Masyarakat Islam Amerika Utara bersama para pakar medis Muslim, juga telah meminta umat untuk meniadakan sementara salat berjamaah di masjid-masjid. Selain itu, mereka juga meminta umat meniadakan pertemuan-pertemuan lainnya selama pandemi ini.
Sebelumnya, seorang uskup di Virginia, AS, meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona setelah menentang peringatan pemerintah akan risiko dan bahaya pertemuan keagamaan selama berlangsungnya pandemi Covid-19. Sebelum meninggal, sang uskup bahkan pernah bersumpah untuk tetap berkhotbah saat pandemi, kecuali dia dipenjara atau masuk rumah sakit.
Uskup bernama Gerald O Glenn (66) itu adalah pendiri dan pastor di Gereja Penginjilan Pembebasan Baru di Chesterfield, Virginia. “Dia meninggal pada Sabtu (11/4/2020) malam,” ujar salah satu penatua gereja setempat, Bryan Nevers, dilansir dari The New York Times, Selasa (14/4/2020).
Kematian uskup itu terjadi ketika para pemimpin Gereja Katolik, mulai dari Paus Fransiskus hingga para pastor setempat, masih memperdebatkan soal aturan penerapan physical distancing. Beberapa pemimpin gereja bahkan secara terang-terangan menentang imbauan dari gubernur dan pejabat kesehatan untuk menutup sementara rumah ibadah selama pandemi corona.
Di Florida, pendeta Megachurch Pantekosta ditangkap bulan lalu setelah mengadakan pelayanan dengan melibatkan ratusan jamaah. Pada 22 Maret lalu, Uskup Glenn tampak menyampaikan khotbah di hadapan puluhan jemaat gerejanya.
Pada saat itu, uskup itu berkata “Saya sangat percaya bahwa Tuhan lebih besar dari virus yang ditakuti ini.” Media setempat juga melaporkan, uskup itu juga pernah mengatakan dia akan terus berkhotbah kecuali dia berada di penjara atau di rumah sakit.