"(Tuduhan itu) Tidak pernah sampai ke meja saya. (Intelijen) Tidak menganggapnya nyata," ujarnya.
Sebelumnya Gedung Putih menyatakan, Trump diberitahu secara lisan seputar rencana yang bisa mendorong pembunuhan tentara AS di Afghanistan.
Trump tidak menganggap serius laporan tersebut, sehingga dia tak punya cukup alasan untuk mencurigai Rusia, apalagi membahasnya dengan Putin.
Dia pun mengutip perang antara Uni Soviet dan Taliban di Afghanistan pada 1980-an. Berkaca dari peristiwa itu, kata Trump, Rusia tidak akan tertarik membantu Taliban karena merupakan musuh lama.
Namun dia berjanji akan segera bersikap jika menemukan bukti bahwa laporan itu benar.
"Akan direspons dengan tepat," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Trump juga menepis laporan yang menyebutkan Rusia mempersenjatai Taliban.