Sebelumnya, parlemen memilih untuk memblokir pencalonan Pita sebagai PM untuk kedua kalinya.
MK Thailand menangguhkannya sebagai anggota parlemen, gara-gara penyelidikan terkait tuduhan yang menyebut Pita memiliki saham di perusahaan media.
Menurut hukum yang berlaku di Thailand, seorang anggota parlemen tidak boleh memiliki saham di media. Namun, Pita membantah melanggar aturan pemilu itu.