Direktur Child Rights and You Priti Mahara mengatakan, sejak awal pandemi, kondisi ini sudah menjadi kekhawatiran yang bisa memengaruhi kesehatan mental dan kemampuan sosial anak.
“Anak-anak mengalami stres dan trauma emosional luar biasa karena diam di dalam rumah dan kurang interaksi dengan teman serta orang sekitar,” ujarnya.
Menurut dia, sebagian besar anak-anak, terutama yang hidup dari keluarga menengah ke bawah, berjuang untuk mengikuti kelas online dengan kesenjangan sosial dan digital. Sementara anak-anak lainnya mengalami dampak dari akese internet seperti menjadi korban media sosial serta kejahatan dunia maya.