Duh! Air, Tanah dan Udara di Gaza Diduga Terkontaminasi Zat Berbahaya akibat Ulah Israel 

Anton Suhartono
Kekhawatiran besar muncul mengenai kondisi lingkungan Gaza setelah Israel menjatuhkan 100.000 ton bahan peledak selama agresi (Foto: AP)

WINA, iNews.id - Kekhawatiran besar muncul mengenai kondisi lingkungan di Jalur Gaza setelah Israel menjatuhkan lebih dari 100.000 ton bahan peledak selama agresi militer terbarunya. Jumlah tersebut disebut setara dengan lima kali bom atom Hiroshima, meninggalkan dampak yang jauh melampaui kehancuran fisi, yakni ancaman kontaminasi yang dapat berlangsung puluhan tahun.

Duta Besar Palestina untuk Austria sekaligus Pengamat Tetap untuk PBB di Wina, Salah Abdel Shafi, mengungkap banyak penyelidikan internasional menemukan indikasi penggunaan uranium terdeplesi dalam serangan Israel. Bahan ini dikenal mampu mencemari lingkungan dan memicu risiko kesehatan jangka panjang bagi manusia.

“Kami tidak tahu kualitas air di Jalur Gaza. Kami yakin terkontaminasi. Kami juga menduga tanah dan udara terkontaminasi,” ujar Abdel Shafi. 

Dia menegaskan skala ledakan yang terjadi telah membawa Gaza pada situasi ekologis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Air Minum Jadi Ancaman Baru

Ledakan yang masif diduga telah merusak akuifer dangkal, satu-satunya sumber air utama warga Gaza. Dengan pecahnya pipa-pipa, hancurnya infrastruktur sanitasi, serta kemungkinan jatuhan residu bahan peledak ke dalam tanah, air minum kini menjadi sumber penyakit yang mengintai.

Abdel Shafi menambahkan, tanpa evaluasi lingkungan besar-besaran setelah gencatan senjata, warga Gaza berpotensi hidup dalam paparan zat berbahaya dari waktu ke waktu, bahkan setelah perang berhenti.

Tanah dan Udara Ikut Tercemar

Selain air, tanah pertanian Gaza pun diduga turut terkontaminasi. Lapisan tanah yang menjadi sumber pangan bagi ratusan ribu keluarga kemungkinan telah bercampur dengan residu logam berat dan bahan peledak. Jika dugaan ini benar, Gaza bukan hanya menghadapi kelaparan saat ini, tetapi juga krisis pangan jangka panjang karena produktivitas tanah menurun.

Kontaminasi udara juga menjadi ancaman serius. Debu dari runtuhan bangunan, sisa bahan peledak, dan partikel logam yang terangkat ke atmosfer dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan penyakit kronis, terutama bagi anak-anak.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 jam lalu

Netanyahu Masuki Wilayah Suriah Kunjungi Tentara Israel, Ini Kecaman Keras Damaskus

Internasional
5 jam lalu

Semakin Brutal, Israel 400 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza

Internasional
6 jam lalu

Parah! Israel Sita Lahan 1,8 Juta Meter Persegi dari Palestina, Terbesar sejak Perang 1967

Internasional
6 jam lalu

Bikin Ulah! Tank-Tank Israel Keluar Garis Batas Perjanjian Gencatan Senjata, Kepung Warga Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal