Duh, Kondisi Pemuda Muslim yang Kepalanya Ditendang Polisi Inggris Memburuk

Anton Suhartono
Kondisi pemuda Muslim yang menjadi korban penganiayaan polisi di Bandara Manchester, Inggris, memburuk (Screengrab: BBC)

LONDON, iNews.id - Kondisi pemuda Muslim yang menjadi korban penganiayaan polisi di Bandara Manchester, Inggris, memburuk. Korban, diketahui bernama Muhammad Fahir Amaaz, masih dirawat di rumah sakit.

Pengacara keluarga korban, Akhmed Yakoob, mengatakan Amaaz menjalani CT scan pada Kamis malam dan hasilnya mengungkap ada kista di otaknya. Penganiayaan yang dialaminya, yakni diinjak dan ditendang, memperparah kondisi korban.

Yakoob melanjutkan, Amaaz dan saudaranya yang terlibat dalam insiden di bandara, adalah anggota keluarga dari seorang petugas Kepolisian Manchester Raya (GMP) yang masih aktif. Dia tak menyebut hubungan keluarga antara Amaaz dengan polisi itu.

Meski demikian, polisi itu tak mau bertugas sejak kejadian yang menyita perhatian warga Inggris itu karena khawatir mendapat perlakuan buruk di tempat kerjanya. Keluarga korban merupakan keturunan Inggris-Pakistan.

Menurut Yakoob, keluarga Amaaz masih trauma. Insiden itu disebutnya sebagai contoh dari perilaku brutal polisi.

"Orang-orang yang diserang oleh polisi adalah anggota keluarga seorang petugas. Pria ini sekarang takut untuk bekerja. Dia berbicara dengan atasannya, satu-satunya alasan dia tidak berangkat kerja adalah karena takut akan keselamatannya. Dia berpikir, seperti anggota keluarganya yang menjadi korban, dia juga bisa menjadi korban. Keluarganya baik-baik saja tetapi mereka trauma," ujar Yakoob, kepada BBC, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Yakoob telah bertemu dengan Kantor Independen untuk Perilaku Kepolisian (IOPC) selaku pihak yang menyelidiki kasus ini. Meski demikian IOPC belum bisa menjelaskan secara rinci penyelidikan karena masih dalam tahap awal.

"Bagi saya, perhatian utama adalah keluarga mendapatkan keadilan serta (memastikan) hal ini tidak akan terulang lagi," katanya.

Selain kepalanya ditendang dan diinjak, korban juga disemprot merica serta disetrum menggunakan taser.

Direktur Regional IOPC Catherine Bates mengatakan, penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap kejadian itu, termasuk latar belakangnya. 

IOPC telah mengumpulkan informasi lebih lanjut, termasuk dari GMP, terkait insiden tersebut.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Megapolitan
2 hari lalu

Polisi Terjunkan Ribuan Personel Amankan 3 Titik Demonstrasi di Jakarta

Megapolitan
7 hari lalu

Kapolda Metro Ungkap Banyak Anggota Dipecat karena Langgar Etik: Sedih Lihatnya

Nasional
8 hari lalu

Indonesia Pulangkan 2 Napi Inggris, Tukar Predator Seks Reynhard Sinaga?

Nasional
8 hari lalu

Pemerintah RI Sepakat Pulangkan 2 Napi Inggris ke Negara Asalnya, Ada Terpidana Mati

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal