Surat kabar itu juga melaporkan, Boeing menolak berkomentar seraya meminta agar bertanya kepada maskapai.
Insiden ini berlangsung di saat FAA memberlakukan pengawasan ketat terhadap Boeing menyusul insiden pada armada Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines pada 5 Januari lalu. Panel pada badan pesawat yang digunakan untuk mengganti pintu terlepas selama penerbangan, memaksa pilot putar balik untuk mendarat darurat.
Tidak ada penumpang maupun kru yang menderita luka serius dalam insiden tersebut, namun FAA menghentikan operasional 171 unit Boeing 737 Max 9 setelah insiden kejadian itu.