Dokter di rumah sakit itu mengatakan, hidungnya rusak secara permanen dan wajahnya kemungkinan besar akan terus cacat.
"(Infeksi) Dapat menyebabkan hidung saya tidak bisa kembali ke kondisi semula, yang mungkin berarti karier saya berakhir dengan cepat. Semua orang tahu industri film terlihat glamor, tapi nyatanya penuh kesulitan dan penderitaan," tuturnya.
Dia harus menunggu setahun atau lebih sebelum bisa menjalani operasi lanjutan untuk memperbaiki kerusakan hidungnya.
Akibat kejadian ini Gao mengalami kerugian sekitar Rp850 juta dari industri film. Bukan hanya itu, dia mungkin harus membayar kompensasi Rp4,3 miliar karena melanggar kontrak.
Sementara itu berdasarkan hasil penyelidikan polisi, petugas medis klinik yang melakukan operasi plastik ternyata tidak memiliki kualifikasi.
Gao sudah mencoba berbicara dengan klinik, namun diarahkan ke pengacara.