“Tidak ada tempat, waktu, apalagi di tahun 2023 ini, kehidupan yang satu harus lebih berharga daripada kehidupan lainnya. Apalagi hanya karena etnis, budaya, atau murni kebencian,” kata Hadid.
Posting-an itu dibalas oleh Itamar dalam pernyataannya pada Junat kemarin yang menyebut Hadid sebagai pembenci Israel. Bukan hanya itu, menteri Zionis yang pernah dikecam negara-negara Muslim karena menggeruduk Masjid Al Aqsa itu juga menyebut Hadid seorang rasis.
Jelas saja komentar Itamar dikecam keras netizen yang menyebutnya rasis dan keji. Komentar itu juga menegaskan rezim apartheid Israel atas supremasi Yahudi.
Warga Palestina menentang pembatasan perjalanan, termasuk di pos-pos pemeriksaan yang diberlakukan Israel di Tepi Barat. Kekerasan di Tepi Barat meningkat dalam 15 bulan terakhir, ditandai dengan seringnya serangan militer Israel terhadap penduduk Palestina.
Sejak Januari 2023 saja, setidaknya 188 warga Palestina dan 35 orang Israel tewas dalam permusuhan.