AMSTERDAM, iNews.id – Seorang perawat di Belanda belum lama ini membuat pengakuan yang mengejutkan. Kepada rekan-rekannya sesama paramedis, dia mengatakan telah membunuh sedikitnya 20 pasien Covid-19.
Pria bernama Theodoor V, berusia 30 tahun, itu diketahui bekerja sebagai perawat paru di Rumah Sakit Wilhelmina Kota Assen (WZA). Bukannya merawat agar pasien bisa sembuh, dia malah mengaku dengan sengaja membunuh mereka, karena merasa kasihan dengan penderitaan yang mereka alami saat dirawat di RS tersebut.
Departemen Kejaksaan Belanda pada Kamis (4/5/2023) mengungkapkan, Theodoor ditangkap tiga pekan lalu di rumahnya di Desa Veenhuizen. Penangkapannya dilakukan setelah tersangka mengaku kepada seorang staf saat dirawat di klinik kesehatan mental di dekat Provinsi Drenthe.
Jaksa mengatakan, Theodoor beberapa kali menyebut dalam percakapannya dengan staf kesehatan mental itu bahwa dia telah mengakhiri hidup 20 pasien Covid di WZA sebelum waktunya. Tindakan keji itu dia lakukan selama berlangsungnya pandemi virus corona.
“Tersangka diduga melakukan tindakan medis terhadap pasien yang menurutnya tak dapat disembuhkan dan menderita, tanpa instruksi dari dokter,” kata jaksa seperti dilansir laman Daily Mail, Jumat (5/5/2023).
Pernyataan Theodoor itu lantas ditanggapi serius oleh organisasi perawatan kesehatan setempat. Setelah melalui musyawarah dan nasihat hukum dari internal dan eksternal organisasi, mereka pun memutuskan, Theodoor telah melanggar kode etik perawat dan melaporkannya ke WZA.
Pengadilan Assen memerintahkan penahanan terhadap tersangka setidaknya selama 30 hari sebelum sidang kasusnya dimulai. Pihak berwenang Belanda juga akan terus menyelidiki kematian pasien antara Maret 2020 dan Mei 2022. Menurut perkiraan, penyelidikan kriminal itu baru rampung pada bulan depan.
Kini, tersangka hanya bisa berhubungan dengan pengacaranya. Sementara keluarga korban telah diberi tahu ihwal kasus pembunuhan ini sejak dua minggu lalu.