MOSKOW, iNews.id – Pemerintah Rusia meyakini perekonomian nasionalnya masih cukup kuat untuk bertahan di tengah ancaman sanksi tambahan Amerika Serikat, termasuk tarif 100 persen, jika perang dengan Ukraina terus berlanjut.
Keyakinan ini disampaikan sejumlah pejabat Kremlin yang menegaskan bahwa Presiden Vladimir Putin tidak akan tunduk pada tekanan eksternal, termasuk dari mantan Presiden AS Donald Trump.
Sebelumnya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap produk-produk Rusia jika Moskow tidak menyepakati perdamaian dengan Ukraina dalam waktu 50 hari. Namun, para pejabat Rusia justru melihat ancaman tersebut sebagai bagian dari tekanan politik yang tidak akan menggoyahkan strategi militer maupun ekonomi negara mereka.
“Putin yakin perekonomian dan militer Rusia cukup kuat untuk meladeni ancaman dan tindakan apa pun dari negeri Barat,” ungkap salah satu pejabat Kremlin, dikutip oleh Reuters.
Mereka menambahkan Rusia telah terbiasa menghadapi berbagai gelombang sanksi sejak aneksasi Krimea pada 2014, dan saat ini negara tersebut telah membangun sistem keuangan, perdagangan, serta jalur pasokan alternatif yang lebih mandiri dan tahan guncangan.
Termasuk dalam strategi ketahanan ekonomi Rusia adalah: