Minggu lalu, kandidat presiden Fernando Villavicencio ditembak di Quito setelah meninggalkan acara kampanye.
Pembunuhan itu menggemparkan Ekuador dan telah mendorong para kandidat untuk berjanji menerapkan pendekatan tegas kepada pelaku kejahatan.
Angka pembunuhan di Ekuador melonjak sejak Covid-19. Puluhan orang juga tewas akibat kerusuhan di penjara bulan lalu.
Situasi ini telah mendorong Guillermo Lasso untuk mengumumkan keadaan darurat. Dia melegalkan penggunaan senjata api oleh warga sipil untuk menjaga diri.
Enam warga negara Kolombia telah didakwa atas pembunuhan Villavicencio. Satu tersangka lain meninggal saat akan ditangkap polisi.