"Ke depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar," cuitnya.
Dilansir dari Reuters, jajak pendapat tersebut dilakukan setelah kebijakan Twitter terbaru melarang akun yang dibuat semata-mata untuk tujuan mempromosikan perusahaan media sosial lain dan konten yang berisi tautan atau nama pengguna untuk platform saingan.
Mantan CEO Twitter Jack Dorsey, yang baru-baru ini berinvestasi di platform media sosial Nostr, membalas postingan dukungan Twitter dengan satu kata: "Mengapa?". Dalam balasan ke posting pengguna lain tentang larangan promosi Nostr, Dorsey berkata, "tidak masuk akal".
Platform video pendek TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance Ltd China, tidak termasuk dalam daftar.
Sejak Elon Musk, yang juga CEO Tesla TSLA.O, membeli jejaring sosial tersebut, dia melakukan beberapa perubahan kebijakan di Twitter yang dinilai kacau. Salah satunya, dia memecat manajemen puncak dan memberhentikan sekitar setengah dari tenaga kerjanya.