Erdogan Dilecehkan dalam Karikatur, Turki Murka Ancam Swedia dan Finlandia

Anton Suhartono
Turki memperingatkan Swedia dan Finlandia soal penerbitan karikatur yang menghina Erdogan oleh surat kabar di kedua negara (Foto: Reuters)

ANKARA, iNews.id - Turki dibuat geram dengan kartun Presiden Recep Tayyip Erdogan yang diterbitkan surat kabar Swedia dan Finlandia. Penerbitan tersebut bisa mengganggu upaya kedua negara mendapat restu Turki untuk bergabung menjadi anggota NATO.

Turki memperingatkan hubungan dengan kedua negara tersebut bisa memburuk kecuali pemerintah mengambil sikap tegas terhadap segala bentuk provokasi dan terorisme.

Pekan lalu surat kabar Finlandia Illtalehti menerbitkan karikatur Erdogan dalam kondisi digantung di luar balai kota Stockholm di tengah demonstrasi para pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Karikatur itu berisi dua penggambaran Erdogan lainnya yang sangat menyinggung. Bahkan salah satunya digambarkan sebagai hewan.

Kartun yang menggambarkan Erdogan seperti hewan kemungkinan merujuk pada gambar serupa yang melecehkan Nabi Muhammad SAW yang dibuat seniman Swedia, Lars Vilks. Kartun yang dibuat pada 2007 itu memicu kemarahan di seluruh dunia.

Judul karikatur Erdogan yang diterbitkan Illtalehti adalah "Daftar cemoohan Erdogan". Selain itu di samping gambar ada tulisan "130 teroris", "200 teroris", dan "500 teroris". Tulisan itu merujuk pada persyaratan yang diberikan Turki kepada Swedia dan Finlandia untuk mengekestradisi sejumlah anggota PKK.

Karikatur itu dibuat oleh seniman kontroversial Ville Ranta yang beberapa kali dilaporkan ke polisi karena karyanya, termasuk menghasut kelompok etnis.

Sementara itu penerbit membela karikatur Ranta dengan alasan kebebasan berekspresi.

"Dengan menerbitkan gambar tersebut, kami mengingatkan pembaca bahwa kebebasan berekspresi harus dilindungi, terutama saat masa dan kondisi sulit," kata pejabat perusahaan penerbit, Perttu Kauppinen, kepada media Swedia.

Dia menambahkan, surat kabar sebelumnya juga menerbitkan sindiran serupa yang menargetkan proses keanggotaan NATO dan peran Turki di masa lalu. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
9 hari lalu

Pasar Senggol Turkiye 2025 Sukses Jadi Jembatan Diplomasi Budaya dan Ekonomi Kreatif RI

Internasional
9 hari lalu

Erdogan Siap Jadi Penanggung Jawab Rekonstruksi Gaza

Internasional
9 hari lalu

Trump Umumkan Pembangunan Kembali Gaza Dimulai Sekarang

Internasional
10 hari lalu

Ada Peran Erdogan di Balik Ketidakhadiran Netanyahu pada KTT Perdamaian Gaza?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal