Beberapa menit setelah Guaido memproklamirkan diri, Trump mengakuinya sebagai pemimpin sementara. Trump juga menegaskan Majelis Nasional yang dipimpin Guaido sebagai satu-satunya bagian dari pemerintah yang sah dipilih oleh rakyat Venezuela.
"Rakyat Venezuela telah berani menentang Maduro dan rezimnya dan menuntut kebebasan dan supremasi hukum," kata Trump.
Selain itu, 11 dari 14 anggota Grup Lima, yakni Argentina, Brasil, Kanada, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, Panama, Paraguay, dan Peru, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengakui Guaido sebagai presiden sementara. Tiga negara lain yakni Meksiko, Guyana dan, Santa Lusia, memilih tak mau mengintervensi urusan dalam negeri Venezuela.
Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland juga menyatakan dukungan penuh untuk Guaido.
Uni Eropa memang tidak bergabung dengan negara-negara yang berbaris di belakang Guaido, namun menyerukan digelarnya pemilihan umum yang bebas dan kredibel di Venezuela.
Setelah pernyataan Trump itu, Maduro menanggapi dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. Dia juga memberi waktu kepada para diplomat AS untuk keluar dalam 72 jam.
"Keluar! Tinggalkan Venezuela. Kami memiliki martabat di sini," kata Maduro.