ISTANBUL, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan sikap negaranya yang tak mendukung keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO. Menurut Erdogan, Tukri tak bisa memberikan kata iya terhadap negara-negara yang mendukung terorisme.
"Selama Tayyip Erdogan menjadi kepala Republik Turki, kami pasti tidak bisa mengatakan 'iya' kepada negara-negara yang mendukung terorisme untuk masuk NATO," katanya, sekembalinya dari kunjungan ke Azerbaijan, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (29/5/2022).
Turki menentang keanggotaan Finlandia dan Swedia karena kedua negara itu menampung orang-orang yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok yang dimasukkan dalam daftar teroris oleh Turki. Selain itu kedua Finlandia dan Swedia menghentikan ekspor senjata ke Turki sejak 2019.
Dua orang sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters, pembicaraan delegasi Turki dengan perwakilan kedua negara hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Namun setelah itu tak ada kesepakatan kapan dilanjutkan.
Finlandia dan Swedia bisa diterima sebagai anggota NATO jika 30 anggotanya setuju.
"Mereka tidak jujur atau tulus. Kami tidak bisa mengulangi kesalahan yang dibuat di masa lalu mengenai negara-negara yang merangkul dan memberi makan teroris seperti itu di NATO, yang merupakan organisasi keamanan," kata Erdogan.