ISTANBUL, iNews.id - Pemerintah Turki mengundang para pemimpin negara-negara Islam untuk melakukan salat Jumat pertama di Hagia Sophia setelah status bangunan ikonik itu resmi berubah.
Parlemen Turki menyetujui langkah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubah status Hagia Sophia dari museum kembali menjadi masjid pekan lalu. Meskipun mendapat kritikan serta tentangan dari negara-negara barat dan PBB, Erdogan memutuskan Masjid Hagia Sophia akan menggelar salat Jumat pertama pada 24 Juli lusa.
Erdogan telah mengunjungi Hagia Sophia pada 19 Juli lalu, dia memantau langsung proses persiapan di bangunan abad ke-17 itu. Para pekerja dengan hati-hati menutup mosaik dan lukisan dinding Hagia Sophia dengan tirai, tanpa menggunakan paku.
Mosaik Theokos setinggi 6,5 meter dan Gabriel setinggi 7,5 meter yang terlihat dari lantai bawah akan "disembunyikan" selama salat Jumat berlangsung. Sementara bagian lantai akan dilapisi karpet tebal.
Dilansir dari Turkey Daily News, Rabu (22/7/2020), sejumlah tokoh terkemuka Turki selain Erdogan seperti Ketua Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahceli, para deputi dan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan serta para menteri direncanakan akan hadir dalam salat Jumat bersama 1.000 hingga 1.500 muslim.
Erdogan juga dilaporkan telah mengirimkan undangan kepada beberapa pemimpin negara Islam seperti Azerbaijan dan Qatar untuk salat Jumat bersama di Hagia Sophia.