“Dua postingan dihapus karena kesalahan dan kini telah dipulihkan,” ungkap juru bicara Meta melalui email kepada Reuters.
Pada Rabu kemarin, Menteri Komunikasi yang juga juru bicara Pemerintah Malaysia, Fahmi Fadzil, mengutuk penghapusan postingan tersebut. Dia menuduh organisasi-organisasi AS tidak menghormati kebebasan media.
Sementara Malaysia Gazette pada hari yang sama menyatakan, permohonannya kepada Facebook untuk mengaktifkan kembali akunnya telah diterima dan sekarang dapat dioperasikan kembali.
Meta berdalih, pihaknya “tidak sengaja” menghapus postingan pertemuan Anwar dan Haniyeh di platform Facebook. Namun, yang perlu masyarakat ketahui, Meta sejak jauh-jauh hari telah melabeli Hamas sebagai “organisasi berbahaya” dan melarang segala macam konten yang memuji-muji kelompok perjuangan Palestina itu.
Malaysia telah lama menganjurkan solusi dua negara sebagai jalan penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina.