Menurut laporan Associated Press (AP) pada Selasa malam, serangan di mal itu menyebabkan dua orang tewas. Sementara itu, lima orang lainnya terluka. Layanan darurat Thailand sebelumnya sempat menyebut jumlah korban meninggal sebanyak tiga orang. Namun, laporan itu kemudian direvisi menjadi dua orang. Kepala Kepolisian Thailand, Jenderal Torsak Sukvimol mengatakan, dua korban tewas adalah warga negara asing (WNA). Mereka adalah pengunjung mal yang berasal dari China dan Myanmar.
Menurut Torsak, pelaku mengalami gangguan jiwa. Anak itu pun dikatakan sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan. Dia seharusnya rutin meminum obat, namun melewatkan mengonsumsi obat pada hari kejadian. “Kami telah berbicara dengan orang tuanya. Pelaku mengatakan ada seseorang yang membisikinya untuk menembaki orang-orang,” kata Torsak, dikutip dari Reuters.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkapkan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di Mal Siam Paragon. “Tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” ungkap Kemlu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10/2023).