JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta jatuhnya pesawat Embraer 190 Azerbaijan Airlines (Azal), di antaranya keajaiban banyak penumpang yang selamat. Padahal pesawat menukik tajam, menghujam daratan, lalu meledak dan terbakar.
Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu dalam perjalanan dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny, ibu kota Chechnya, wilayah otonomi di Rusia, membawa 69 orang, termasuk lima kru.
Pesawat jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12/2024) pagi waktu setempat.
Pesawat Azerbaijan Airlines terbang dari Baku, Azerbaijan, dengan tujuan Grozny, Chechnya, wilayah otonomi di Rusia. Namun pilot mengalihkan pendaratan karena cuaca buruk berkabut tebal di Grozny.
Laporan mengungkap, pesawat tersebut awalnya diarahkan menuju Makhachkala, kota di Rusia, namun terjadi insiden di atas Laut Kaspia yang membuat pilot mengubah lokasi pendaratan.
Dalam penerbangan menuju Makhachkala, pesawat bertabrakan dengan sekawanan burung di atas Laut Kaspia sehingga pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Aktau.
Kondisi pesawat setelah ditabrak tampaknya kacau. Pilot lalu mengirim sinyal darurat SOS, namun kondisi pesawat sepertinya sudah tak bisa dikendalikan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan, pesawat menukik tajam, menunjukkan pilot sulit untuk membuat hidung pesawat naik, hingga jatuh di lokasi 3 km dari Kota Aktau.
Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di bandara Aktau, Kazakhtan, sejauh ini diyakini lebih dari 30 orang. Angka itu merupakan perkiraan karena 32 orang ditemukan selamat meski terluka, termasuk tiga anak-anak.
Namun dari total korban luka, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis.
Petugas layanan darurat masih berusaha memastikan kondisi penumpang lainnya. Kondisi pesawat hancur, terpotong menjadi beberapa bagian, dengan satu bagian besar adalah bagian belakang termasuk sirip. Bagian itu tampak tidak terbakar sehingga ada kemungkinan para penumpang yang selamat duduk di bagian belakang.