Jazie Veldhuyzen, anggota dewan Kota Amsterdam mengatakan kerusuhan di kotanya disebabkan oleh ulah suporter Maccabi yang menyerang bangunan-bangunan yang memasang bendera Palestina.
Pemerintah Belanda dan Pemerintah Kota Amsterdam, kata dia, awalnya menyebut insiden itu sebagai aksi anti-Yahudi. Dia menegaskan pentingnya penyelidikan yang menyeluruh dan objektif atas kejadian ini.
"Pada Rabu malam, para perusuh Maccabi menyerang rumah-rumah berbendera Palestina dan warga Amsterdam yang pro-Palestina. Saat itulah kekerasan dimulai," ujarnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengirim pesawat kargo untuk mengevakuasi ratusan suporter.
"Misi itu akan berangkat dengan pesawat kargo, melibatkan kru medis dan penyelamat," kata seorang juru bicara militer Israel, pada Kamis.
Komando Front Dalam Negeri memimpin operasi penyelamatan bekerja sama dengan berbagai unit, cabang-cabang (militer), dan pasukan keamanan," ujarnya.
IDF memastikan operasi penyelamatan suporter itu berkoordinasi dengan pemerintah Belanda.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya memerintahkan pengerahan dua pesawat untuk mengevakuasi warganya di Amsterdam.
Pesawat yang membawa suporter Maccabi tiba di Tel Aviv pada Jumat malam.
Maccabi Tel Aviv didirikan pada 1906 di Jaffa, sekarang menjadi bagian dari Tel Aviv.
Maccabi memegang rekor gelar juara terbanyak liga domestik dan tidak pernah terdegradasi dari kasta teratas sepak bola Israel.
Para penggemarnya memiliki sejarah panjang rasisme dan perilaku anti-Palestina. Media Israel-Palestina, +972 Magazine, menyebut Maccabi Tel Aviv sebagai klub sepak bola paling rasis di Israel.
Pada Liga Europa musim ini Maccabi Tel Aviv menghuni dasar klasemen Liga Europa yakni di posisi 35 dari 36 klub.
Laga Maccabi Tel Aviv di Liga Europa berikutnya akan digelar pada 28 November melawan klub Turki, Besiktas, yang bermarkas di Istanbul. Namun otoritas Turki memutuskan pertandingan akan digelar di tempat netral.