MANILA, iNews.id - Presiden Filipina terpilih Ferdinand Marcos Jr berbicara dengan utusan Amerika Serikat (AS) membahas perpanjangan perjanjian militer kedua negara. Pertemuan digelar setelah Marcos menerima diplomat senior dari empat negara, termasuk dari AS, di Manila.
Tiga duta besar yakni dari Jepang, India, dan Korea Selatan serta Kuasa Usaha AS melakukan kunjungan kehormatan kepada putra mendiang diktator Ferdinand Marcos itu, Senin (23/5/2022).
Marcos Jr berdiskusi dengan kuasa usaha AS mengenai Visiting Force Ageement (VCA) dan bagaimana kesepakatan itu didefinisikan ulang di tengah berubahnya kondisi di kawasan, ditambah pendanaan untuk mitigasi perubahan iklim.
VFA adalah kesepakatan yang memungkinkan kehadiran serta operasi pasukan AS di Filipina. Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte sempat mengancam akan menghentikan kesepakatan itu.
"Kekhawatiran keamanan tentu saja selalu menjadi bagian besar dari hubungan kami dengan Amerika Serikat," kata Marcos, dalam konferensi pers usia pertemuan, dikutip dari Reuters.
Lebih lanjut dia juga berharap menguatnya kerja sama perekonomian dengan AS, bukan sekadar pertahanan.
"Kami akan menyambut bantuan apa pun untuk perekonpmian yang bisa kita dapat dari Amerika Serikat. Perdagangan, bukan bantuan," ujarnya.
Marcos Jr sebelumnya berkomitmen untuk memperkuat hubungan dengan tetangganya, China. Para pakar menilai komitmen tersebut bisa memperumit hubungan Filipina dengan AS.