Marcos Jr memenangkan Pemilihan presiden (Pilpres) Filipina 2022 dengan memperoleh suara 60 persen lebih atau mengumpulkan 31 juta dukungan, berdasarkan hasil penghitungan tak resmi.
Ini menandai kembalinya keluarga Marcos ke pucuk kepemimpinan Filipina sejak ayahnya digulingkan pada 1986 melalui people power. Marcos meninggal di pengasingannya di Hawaii, Amerika Serikat, pada 1989.
Di bawah kediktatoran Marcos, keluarga dan kroni-kroninya dituduh meraup sekitar 10 miliar dolar AS, demikian hasil temuan komisi yang ditunjuk pemerintah dalam penyelidikan.
Sementara itu Marcos Jr kembali ke Filipina pada 1991 dan sejak itu kembali ke politik dengan menjadi anggota Kongres dan Senat, mengandalkan dukungan dari para loyalis.