Di antara prosedur itu, setiap warga Filipina di Hubei akan diperiksa kesehatan sebelum naik pesawat. Mereka yang mengalami gejala terinfeksi virus korona, seperti bersuhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, tidak diperbolehkan keluar.
Filipina juga menyiapkan tim medis di pesawat, yakni lima dokter. Sesampainya di Filipina, mereka akan kembali diperiksa oleh Biro Karantina (BOQ).
Mereka yang mengalami gejala virus korona akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani observasi, sementara yang tidak mengalami gejala akan dipindahkan ke perkampungan atlet.
Setiap ruangan hanya diisi satu orang untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pasien.
“Kamar itu bisa menampung satu keluarga terdiri dari tiga orang. Pergerakan orang-orang yang dikarantina (akan) dibatasi di gedung saja," ujar Duque.