Penurunan kebahagiaan paling tajam sejak 2006-2010 terjadi di Afghanistan, Lebanon, dan Yordania. Sementara negara-negara Eropa Timur seperti Serbia, Bulgaria, dan Latvia melaporkan peningkatan terbesar.
Peringkat kebahagiaan ini didasarkan pada penilaian individu terhadap kepuasan hidup, serta PDB per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan, kemurahan hati, dan korupsi.
Meningkatnya kesenjangan
Jennifer De Paola, peneliti kebahagiaan di Universitas Helsinki di Finlandia, mengatakan kepada AFP bahwa kedekatan orang-orang Finlandia dengan alam dan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat menjadi penyumbang utama kepuasan hidup mereka. Selain itu, masyarakat Finlandia mungkin memiliki pemahaman yang lebih mudah dimengerti mengenai konsep “kehidupan yang sukses,” dibandingkan dengan Amerika Serikat, misalnya, di mana kesuksesan sering disamakan dengan keuntungan finansial.
Masyarakat Finlandia yang kuat dan sejahtera, kepercayaan terhadap otoritas negara, rendahnya tingkat korupsi, serta layanan kesehatan dan pendidikan gratis juga menjadi kuncinya. “Masyarakat Finlandia dipenuhi dengan rasa percaya, kebebasan, dan otonomi tingkat tinggi,” kata De Paola.
Laporan tahun ini juga menemukan bahwa generasi muda lebih bahagia dibandingkan generasi tua di sebagian besar wilayah di dunia – meski tidak semuanya. Di Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru, kebahagiaan kelompok usia di bawah 30 tahun telah menurun drastis sejak 2006-2010, dan generasi tua kini lebih bahagia dibandingkan generasi muda.