Minyak mentah Ural Rusia diperdagangkan sekitar 67 dolar AS per barel pada Jumat (2/12/2022).
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan batas harga 60 dolar AS per barel dinilai akan menguntungkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Mereka telah menanggung beban harga energi dan pangan yang tinggi selama ini.
"Dengan ekonomi Rusia yang sudah berkontraksi dan anggarannya semakin menipis, batas harga akan segera memotong sumber pendapatan terpenting Presiden Vladimir Putin," kata Yellen dalam sebuah pernyataan.
Dalam komentar yang dipublikasikan di Telegram, kedutaan besar Rusia di AS mengkritik apa yang disebutnya langkah Barat yang berbahaya. Selain itu, Moskow akan terus mencari pembeli minyaknya.
"Langkah-langkah seperti ini pasti akan menghasilkan peningkatan ketidakpastian dan membebankan biaya yang lebih tinggi untuk konsumen bahan baku. Terlepas dari instrumen yang berbahaya dan tidak sah tersebut, kami yakin minyak Rusia akan terus diminati," katanya.