Setelah peringatan awal dikeluarkan, komite ahli dari badan meteorologi akan mengevaluasi situasi dan memperbarui tingkat peringatan berdasarkan kondisi, seperti besarnya kekuatan gempa yang terjadi di batas lempeng.
Dari perspektif seismologi, kata JMA, peluang gempa besar di Palung Nankai semakin meningkat beberapa kali lebih tinggi. Gempa seperti itu terjadi kira-kira sekali setiap 100 tahun, namun waktu pastinya tidak bisa diprediksi.
Gempa terdekat sebelumnya terjadi pada 21 Desember 1946 berkekuatan antara 8,1 dan 8,4 SR.
JMA menegaskan, gempa besar bisa terjadi tanpa peringatan dan warga perlu membudayakan kesiapsiagaan dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah seperti menangguhkan layanan kereta, meliburan sekolah, dan menutup perkantoran untuk mengantisipasi datangnya gempa bumi besar sering kali dianggap sulit untuk dilaksanakan secara efektif.
Jika terjadi gempa bumi besar di Palung Nankai, guncangan hebat diperkirakan berdampak ke wilayah sangat luas, dari Kanto hingga Kyushu. Selain itu gelombang tsunami tinggi berpotensi terjadi di sepanjang pantai Pasifik dari wilayah Kanto hingga Okinawa.
Jika gempa bermagnitudo 9 terjadi di Palung Nankai, guncangan di wilayah Kanto bisa jadi di level intensitas seismik standar Jepang lebih rendah atau lebih tinggi dari 5. Itu mirip dengan guncagan saat gempa dahsyat di Jepang Timur atau Tohoku pada 2011.