SEOUL, iNews.id - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korea Utara (Korut) mengecam keras kehadiran kapal selam nuklir Amerika Serikat (AS) di dekat Semenanjung Korea. Situasi tersebut hanya membuat perang nuklir semakin menjadi kenyataan.
Kapal selam bertenaga nuklir AS yang dilengkapi rudal jelajah hipersonik tiba di pelabuhan Busan, Korea Selatan (Korsel), pada Juni.
Seorang juru bicara Kemhan Korut mengatakan, upaya AS untuk membawa aset nuklir strategisnya ke Semenanjung Korea merupakan pemerasan secara terang-terangan terhadap Korut dan negara lain di kawasan. Kapal tersebut juga menjadi ancaman besar bagi perdamaian.
"Terserah apa tindakan AS di masa depan, apakah situasi ekstrem yang tidak diinginkan siapa pun akan terjadi di wilayah Semenanjung Korea, dan Amerika Serikat akan bertanggung jawab penuh jika situasi tak terduga itu terjadi," kata juru bicara yang tak disebutkan identitasnya itu, seperti dilaporkan kantor berita KCNA, Senin (10/7/2023).
Dia juga menyinggung insiden pesawat pengintai AS belum lama ini. Pesawat itu dituduh telah melanggar wilayah udara Korut di dekat pantai timur.